Langkah Pertama Diet : Berapa Berat Badan Ideal Anda?


Langkah pertama diet adalah mencari tahu berapa sebenarnya berat badan ideal Anda yang dalam dunia diet lebih populer dengan istilah Ideal Body Weight (IBW). Diet kemudian dilakukan dengan berbagai metode, dari yang paling ringan sampai berat untuk mencapai target IBW tersebut.

Dalam arti luas, diet tidak selalu merujuk pada pengertian menurunkan kelebihan berat badan, beberapa orang yang berat badannya kurang atau kurus juga melakukan diet untuk meningkatkan berat badan mereka agar memiliki berat badan ideal. Diet dalam arti melakukan pengaturan pola makan juga dilakukan oleh para penderita diabetes, hipertensi dan asam urat dengan tujuan utama agar penyakitnya tidak kambuh akibat mengkonsumsi nakanan-makanan tertentu.

Memiliki berat badan ideal tidak hanya menunjang penampilan menarik, tetapi juga mengurangi resiko dari berbagai penyakit yang biasa dialami orang-orang berbadan gendut seperti diabetes dan hipertensi. Kelebihan berat badan umumnya terjadi tanpa disadari karena prosesnya memang berlangsung secara pelahan-lahan.

Prinsip diet untuk menurunkan berat badan dilakukan dengan mengatur pola makan, biasanya cenderung mengurangi, membatasi bahkan sama sekali tidak mengkonsumsi makanan berkalori tinggi agar jumlah kalori yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan junlah kalori yang dibakar menjadi energi.

Dalam kondisi defisit kalori tersebut, tubuh akan memenuhi kebutuhan energi dengan energi cadangan, yaitu lemak yang tersimpan dalam tubuh. Sehingga diet di hari tersebut berhasil menurunkan berat badan setara dengan jumlah lemak tubuh yang dibakar menjadi energi.

Selain pengaturan pola makan, diet juga identik melakukan olah raga dengan intensitas yang secara bertahap terus ditingkatkan. Sehingga dengan semakin banyaknya kekekurangan energi yang dibutuhkan, tubuh juga akan semakin banyak mengeluarkan energi cadangan yang nota bene adalah lemak.

Karena itu, untuk memulai diet harus lebih dulu diketahui, berapa berat badan yang akan menjadi target diet ?

Untuk mengetahui berat ideal disini digunakan Rumus Devine, sesuai sebutannya rumus ini diperkenalkan oleh dr. Devine sejak tahun 1974 sebagai dasar pertimbangan agar dapat memberikan dosis obat secara tepat terhadap para penderita obesitas. Karena berdasarkan penelitian metabolisme obat tertentu memiliki hubungan dengan berat badan ideal.

Sebenarnya untuk menentukan berat badan ideal juga bisa digunakan perhitungan berdasarkan Indeks Massa Tubuh atau lebih dikenal dengan istilah Body Mass Index (BMI). Tetapi metode yang menggunakan rumus Hamwi itu hanya digunakan untuk orang dewasa. Penggunaan rumus Hamwi terdapat dalam artikel "Cek Dulu, Apakah Anda Kurus, Normal atau Gemuk ?"

Kalangan pelaku diet lebih suka mengadopsi Rumus Devine untuk menghitung berapa berat badan ideal mereka. Perhitungan ini dilakukan dengan cara membandingkan jenis kelamin, tinggi badan dan postur tubuh seseorang. Dari data-data tersebut akan diperoleh rentang berat badan ideal, dari yang teringan sampai terberat. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

Ideal Body Weight (pria) = 50 + 2.3 x {[TB(cm) / 2.45] - 60}
Ideal Body Weight (wanita) = 45.5 + 2.3 x {TB(cm) / 2.45] - 60}
* TB = Tinggi Badan

Dengan menggunakan Kalkulator Berat Badan Ideal di bawah ini, perhitungannya akan lebih mudah dilakukan dan hasilnya pun akan lebih akurat. Caranya sangat simpel : Klik gambar yang sesuai (laki-laki atau perempuan), lalu langsung ketikkan usia Anda di kotak nomor dua dan di kotak terakhir ketikkan tinggi badan (dalam satuan Cm). Kemudian kalkulasikan dengan cara mengklik kotak kuning (Calculate your ideal weight)

Powered by YAZIO

Hasil hitungan kalkulator menunjukkan data mengenai batas minimal dan batas maksimal berat badan ideal Anda. Selama berat badan masih bisa dijaga dalam kisaran tersebut, maka berat badan Anda masih tetap dalam kategori ideal.

Setelah target diet diketahui, langkah selanjutnya adalah mencari informasi tentang berapa asupan kalori Anda sehari-hari dalam jumlah minimal, sehingga Anda bisa menyusun menu dengan jumlah yang tepat untuk menciptakan kondisi defisit kalori tetapi nyaman agar diet bisa dijalani sampai titik lemak penghabisan.


Diet untuk Seksi atau Sehat ?


Tujuan diet akan tercapai jika pelaku diet sudah berhasil menurunkan berat badannnya sampai ke angka ideal. Setelah berhasil memperbaiki bentuk tubuhnya, penampilannya pun jauh berbeda, kini lebih seksi dan lebih cantik. Kerabat dan rekan-rekannya  mengomentari bahwa dietnya berhasil dan sudah selesai. Tetapi sebagian memyangkalmya, diet akan terus berlanjut karena kalau pantangan-pantangan diet dilanggar, badannya akan melar kembali seperti semula.

Mana yang benar ? Kedua-duanya salah. Tidak berbeda dengan anggapan kebanyakan orang bahwa tujuan diet adalah sekedar menurunkan berat badan agar kembali langsing seperti di saat masih remaja dulu. Anggapan serupa juga tak berbeda dengan kebanyakan peserta diet sehingga rela bersakit-sakit, bahkan sampai berpuasa agar badannya cepat menjadi langsing.

Akibatnya "kesalahkaprahan" ini menjadi peluang bisnis yang tidak pernah habis. Dari masa ke masa dalam sejarah peradaban manusia akan selalu ditemukan program diet yang pernah populer, kemudian digeser oleh metode diet yang lebih baru, begitu seterusnya sampai di jaman modern.

Di masa kini, percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang besar terhadap masalah kelebihan berat badan ini. Selain menghadirkan produk-produk olahan yang tidak aman bagi kesehatan dan cenderung memicu kegemukan, di saat yang sama juga menghadirkan beragam suplemen, obat-obatan dan berbagai program diet.

Para pelaku bisnis di bidang penurunan berat badan ini tahu persis, bahwa "kesalahkaprahan" itu harus selalu dipelihara agar pasarnya tetap terjaga. Dengan "kesalahkaprahan" itu, mereka bisa secara optimal memanfaatkan karakteristik pasar yang sarat dengan permintaan untuk langsing tapi ogah bersusah payah.

Karena itu dalam segmentasi wanita banyak dijumpai produk pelangsingan yang pada hakekatnya tidak berbeda dengan program diet, para produsen  menawarkan obat pelangsing atau program penurunan berat badan dengan promosi yang irrasional. Beberapa produk yang nampak sekali kebohongannya adalah progranm diet cepat tanpa pantangan. Ada lagi yang cukup mengkonsumsi pil bisa langsing dalam waktu  tiga bulan.

Kalau produk di bisnis penurunan berat badan yang dipromosikan tak masuk akal itu justru makin diminati pasar, kondisi ini mengindikasikan bahwa pasarnya pun sama irrasionalnya. Kecuali jika "kesalahkaprahan" tadi bisa dihilangkan dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peranan makanan terhadap kesehatan.

Meskipun hanya sekedar aktivitas menurunkan berat badan, tetapi karena setiap wanita memiliki kondisi fisik, latar belakang kebiasaan dan usia yang berbeda-beda, maka diet pun memiliki bermacam-macam metode. Ini memang membingungkan konsumen yang baru pertama kali akan melakukan diet. Akhirnya akan cenderung jatuh ke tangan pemasar yang paling gencar, bukan karena pilihan tersebut didasarkan pada pertimbangan metode diet yang paling sesuai.



Idealnya, pelaku diet untuk menurunkan berat badan memulai diet mereka dengan pemahaman bahwa kegemukan bisa membuka peluang datangnya bermacam-macam penyakit berbahaya yang bisa mematikan. Sedangkan kegenukan itu sendiri sebenarnya disebabkan hanya oleh kebiasaan yang salah. Diet dilakukan untuk mengubah kebiasaan itu, dari kebiasaan yang salah menjadi kebiasaan yang benar.

Para wanita memang sesuai dengan kodratnya, diet umumnya dilakukan karena motivasi untuk tampil seksi, bukan untuk hidup lebih sehat agar terhindar dari penyakit diabetes, hipertensi atau asam urat. Berbeda dengan diet yang dilakukan oleh para penderita penyakit tersebut, saat memulai diet mereka menyadari bahwa hal itu akan dilakukan untuk seumur.

Mereka sadar jika masih sering tergoda untuk mengkonsumsi makanan favoritnya di masa lalu, maka tidak berbeda dengan melakukan diet seumur hidup. Karena itu mereka berusaha untuk mencari kompensasi lain, sehingga bisa mematuhi semua pantangan menjadi kebiasaan yang lebih nyaman.

Awali Diet Dengan Sarapan Kenyang


Enggan sarapan pagi di saat melakukan diet biasanya didasari anggapan "Masih pagi sudah makan, belum lagi nanti makan siang. Malamnya juga makan lagi, bagaimana bisa kurus ?" Orang yang ingin menurunkan berat badan memang cenderung beranggapan bahwa makan akan mengakibatkan berat badannya bertambah. Padahal sarapan pagi bagi pelaku diet harus lebih diutamakan daripada makan siang dan makan malam yang menunya lebih lengkap dan dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak.

Sarapan merupakan bekal untuk melakukan aktivitas hingga tengah hari, bahkan karena kesibukan tak jarang makan siang terlewatkan dan sepanjang waktu tersebut proses metabolisme terus berlangsung. Tanpa sarapan dengan nutrisi yang baik, proses metabolisme juga tidak akan sempurna.

Selain itu tanpa sarapan pagi yang cukup, belum tengah hari sudah terasa lapar dan akhirnya ngemil makanan kecil yang kadangkala meskipun disebut kecil tapi mengandung kalori tinggi. Biasanya pula disusul dengan minuman bersoda, kopi atau minimal teh manis. Dalam melakukan diet semua asupan itu harus diperhitungkan, apakah akan tetap seimbang dengan jumlah kalori yang dibutuhkan setiap hari atau lebih.

Sebagian orang sengaja menghindari sarapan pagi agar bisa mengurangi konsumsi berlebihan, tanpa sadar kemudian mengkompensasikannya dengan makanan kecil atau kue-kue yang manis untuk sekedar pengganjal perut. Tetapi jika dijumlahkan ternyata kalorinya justru lebih tinggi dari sarapan pagi.

Karena itu menjadikan sarapan pagi sebagai menu utama sangat penting bagi pelaku diet. Menunya didasarkan pada pertimbangan rendah kalori, yaitu mengurangi karbohidrat seperti nasi putih, roti atau mie dan divariasi lebih banyak sayuran. Agar tidak cepat merasa lapar lengkapi dengan protein nabati seperti tempe dan tahu. Untuk protein hewani dianjurkan putih telur.

Sebagai penutupnya sediakan buah lokal yang bisa divariasi sesuai musimnya. Untuk kebutuhan tetap setiap harinya akan selalu tersedia pepaya dan pisang, dua jenis buah ini tak kenal musim.  Biasakan memulai sarapan dengan meminum segelas air putih dan menutupnya juga dengan segelas air putih.

Air putih dibutuhkan untuk meningkatkan metabolisme, selain itu juga untuk mencegah kemungkinan terjadi dehidrasi.  Mengkonsumsi banyak air putih dalam sarapan pagi merupakan trik agar perut merasa kenyang, dengan demikian tidak mudah tergoda untuk melakukan kebiasaan ngemil.


Sarapan pagi sekenyangnya dengan menu lengkap tersebut akan membuat kondisi fisik tetap fit sepanjang hari. Tidak perlu merasa khawatir kekenyangan akan mengakibatkan malas dan mengantuk di tempat kerja, karena menu diet tersebut rendah kalori. Berbeda dengan sarapan nasi rawon atau nasi putih hangat dengan rendang yang kemerah-merahan dengan lemak berkilauan, selain masakan tersebut dirancang untuk membangkitkan selera, kandungan kalori dan lemak, bahkan purinnya cukup tinggi.

Mengkonsumsi makanan berkalori tinggi dalam jumlah besar akan menyebabkan peningkatan gula darah secara mendadak. Kondisi tersebut direaksi oleh tubuh dengan mengeluarkan insulin untuk menurunkannya kembali ke tingkat normal. Tetapi karena kenaikan gula darah yang cukup drastis, penurunannya juga berlangsung dengan drastis sampai menembus batas terendah dan menyentuh area dimana tubuh mengirimkan sinyal-sinyal ke otak untuk memberi tahu bahwa gula darah dalam kondisi di bawah normal.

Mendapat laporan SOS, otak langsung memerintahkan agar segera dipasok makanan. Pada saat itulah tiba-tiba kita merasa lapar dan ingin makan, padahal baru tiga jam yang lalu kita makan kenyang. Akibat tidak ada "chek and recheck" itu, tubuh yang baru saja mendapat  karbohidrat dalam jumlah banyak, kembali mendapat kiriman tambahan lagi.


This entry was posted in

Mengapa Makin Lama Makin Gemuk ?


Berat badan biasanya mulai bertambah ketika mendekati usia 30-an. Pasalnya di usia itu aktivitas sudah banyak berkurang dibandingkan dengan masa remaja, kecuali atlit atau mereka dengan profesi yang lebih banyak membutuhkan aktivitas fisik.Proses berkurangnya aktivitas yang tidak disertai dengan mengurangi konsumsi makanan, terutama karbohidrat ini terjadi secara pelahan tetapi pasti.

Jika sebelumnya aktivitas rata-rata wanita Indonesia tanpa melakukan olah raga membutuhkan 1.300 kalori per hari, secara pelahan dengan berkurangnya aktivitas jumlah kalori itu tidak habis terbakar, sisanya  akan disimpan sebagai energi cadangan dalam bentuk lemak. Sehingga berat badan pun menjadi bertambah, umumnya disadari ketika beberapa gaun yang dipakai mulai terasa sesak.

Bertambahnya berat badan memang dialami dan menjadi masalah bagi kebanyakan wanita. Beberapa wanita membiarkan masalah itu menjadi berlarut-larut, tentu saja semakin hari berat badannya semakin bertambah. Padahal jika memahami persoalannya, mengatasinya pun akan lebih mudah.

Sama halnya dengan mengelola keuangan belanja keluarga, jika anggaran pada hari ini habis digunakan untuk keperluan rumah tangga, maka dompet Anda akan kosong. Idealnya Anda harus bisa menyisakan sedikit anggaran untuk keperluan yang tidak terduga, tetapi jangan perlakukan hal yang sama terhadap sisa kalori yang hari itu tidak  habis terbakar. Karena akan sama halnya Anda menabung lemak dalam tubuh.

Berat badan bisa dipelihara pada batas ideal dengan menyeimbangkan jumlah kalori yang masuk dengan jumlah kalori yang dibakar untuk aktivitas di hari itu. Jika benar-benar seimbang maka tidak ada kalori yang tersisa. Tetapi jika masih terdapat kelebihan kalori maka akan ditabung dalam bentuk lemak. Sebaliknya jika asupan kalori tidak mencukupi, tubuh akan menggunakan "tabungan" alias lemak yang memang disediakan sebagai energi cadangan.


Dengan memahami berapa kebutuhan kalorinya rata-rata setiap hari, karena masing-masing wanita memiliki aktivitas yang berbeda, kemudian mengatur asupan kalori sesuai dengan kebutuhan tersebut, maka setiap hari akan selalu impas. Tidak ada sisa kalori yang ditabung sebagai lemak. Jika masih kelebihan kalori, paling apes bagi mereka yang kurang suka berolahraga harus membakarnya dengan menambah aktivitas.

Nampaknya sangat simpel, dan memang sebenarnya simpel jika pelaku diet membekali diri dengan pengetahuan sucukupnya tentang proses matabolisme tersebut. Dengan menyempatkan sedikit waktu untuk mempelajari nilai kalori masing-masing makanan, maka menu hariannya bisa disusun lebih bervariasi sesuai selera, sehingga diet bisa dilakukan seolah-olah sedang tidak menjalani diet.

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan jauh dari ideal. Diet menjadi berat karena targetnya yang tidak masuk akal. Biasanya pula diet yang dilakukan dengan ketat, bukan murni dengan motivasi mencapai berat ideal tetapi juga didasari anggapan yang salah, yakni segera bisa lepas dari semua pantangan dan kembali bebas mengkonsumsi makanan seperti semula.


Cek Dulu, Apakah Anda Kurus, Normal atau Gemuk ?


Tujuan diet biasanya untuk menurunkan berat badan yang berlebihan agar kembali menjadi ideal sehingga bisa mempercantik penampilan. Meskipun demikian ada aspek lain yang tak kalah pentingnya ketika seorang wanita melakukan diet, yakni berupaya untuk menjalankan hidup yang lebih sehat.

Karena kelebihan berat badan biasanya akibat asupan makanan yang melebihi kebutuhan kalori, diet dilakukan dengan mengurangi dan merubah pola makan agar kalori yang masuk melalui asupan makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dengan demikian tidak ada kalori yang disimpan menjadi lemak. Sementara disaat yang sama dilakukan pula pembakaran lemak berlebihan dengan meningkatkan aktivitas fisik

Langkah awal sebelum diet adalah mengetahui berapa berat badan ideal, sehingga diketahui berapa berat badan yang harus diturunkan agar bisa mencapai berat badan ideal tersebut. Kalkulator yang paling sering digunakan untuk keperluan itu adalah Body Mass Index atau biasa disebut BMI.

Cara kerja kalkulator BMI didasarkan berapa tinggi seseorang dalam satuan Cm yang kemudian dibandingkan dengan berat badan dalam satuan Kg. Hasilnya merupakan indikasi berupa angka-angka yang mengartikan apakah seseorang tersebut masuk dalam kategori kurus, gemuk, termasuk obesitas atau bahkan sudah memiliki berat badan ideal.

Hasil perhitungan BMU juga menunjukkan seberapa besar resiko seseorang terhadap penyakit. Apabila hail kalkulasi BMI terletak pada 25 atau lebih yang berarti memiliki berat badan berlebihan, mengindikasikan bahwa yang bersangkutan memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penyakit jantung, diabetes type 2 dan beberapa tipe kanker.

Sebaliknya bila angka BMI menunjukkan dibawah 18, maka selain orang yang bersangkutan memiliki resiko tinggi terhadap osteoporosis, kesehatannya pun diindikasikan kurang baik.



Jika perhitungan diatas sudah di dapat, maka selanjutnya masukkan kriteria hasil tersebut ke dalam kategori yang telah disesuaikan dengan pengukuran menggunakan International standard dan Singapore standard untuk orang Asia (Health Promotion Board Singapore):

  • BMI < 18.5 =  berat badan kurang, disarankan untuk meningkatkan olahraga dan makan makanan padat kalori dari jenis complex carbohidrat.
  • BMI 18.5 – 22.9 = berat badan ideal, sangat bagus.
  • BMI 23 – 24.9 = masuk kategori ideal, akan tetapi kategori ini masuk ke dalam kategori warning, sehingga perlu untuk menjaga pola makan dan perbanyak olahraga.
  • BMI 25 – 29.9 = kondisi berat badan memasuki batas obesitas, segera bulatkan tekad untuk mulai program diet.
  • BMI >= 30 = sudah termasuk kategori obesitas, berbagai penyakit siap menghampiri. Segera terapkan program diet lebih serius untuk mengatasinya.


Berat Badan Turun Terlalu Cepat Justru Berbahaya


Jika hari ini pertama kali Anda melakukan diet, besok pagi saat bangun tidur pasti buru-buru ke timbangan atau bercermin untuk melihat apakah sudah ada perubahan bentuk pada badan Anda. Tentu saja belum ! Diet untuk mengurangi berat badan yang berlebihan agar menjadi ideal dengan cara alamiah dan sehat membutuhkan proses, sama halnya seperti ketika berat badan Anda bertambah satu ons demi satu ons setiap hari dan Anda tetap enjoy !

Pelaku diet pemula kebanyakan tidak sabaran, ingin berat badannya bisa turun 5 kilogram setiap minggu. Sehingga bulan depan bisa langsung tampil beda. Padahal penurunan berat badan yang terlalu drastis bukan hal yang baik, justru tidak sehat dan malah berbahaya.

Jika berat badan terlalu cepat turun, perlu diwaspadai karena biasanya yang berkurang bukan massa lemak melainkan air dan massa otot. Kondisi ini akan nampak menyenangkan bagi pelaku diet, tetapi sebenarnya merugikan karena massa otot justru dibutuhkan untuk meningkatkan metabolisme pembakaran lemak. Akibatnya, proses pengurangan lemak selanjutmya bisa terganggu tanpa peran optimal dari massa otot.

Menurut Alan Aragon, MS., Ahli Nutrisi yang pernah menangani masalah konsumsi para atlet Olimpiade,  kehilangan massa otot inilah yang akan mengancam kesehatan secara menyeluruh. Kondisi itu membuat kemampuan tubuh untuk membakar kalori dan meregulasi tekanan gula dalam darah menjadi sangat lemah.

Penurunan berat badan yang terlalu cepat juga akan membuat lemak menumpuk lebih cepat pada ruang-ruang otot yang sudah tergerus. Inilah yang kemudian membuat beberapa bagian tubuh lebih bergelambir dari sebelumnya, karena untuk setiap 450 gram lemak yang lenyap dari tubuh akan disertai dengan 18 persen massa otot yang berkurang. Sehngga ketika pelaku diet kembali pada pola makan lama, ruang-ruang itu akan diisi oleh lemak dengan mudah.


Lalu bagaimana melakukan diet dengan tepat tanpa beresiko terhadap kesehatan secara keseluruhan ?

Agar lemak dapat dihilangkan dengan cepat tapi tanpa kehilangan massa otot, diet harus dilakukan dengan penurunan berat badan antara 0,8 sampai 1,2 kilogram atau rata-rata 1 kilogram per minggu. Untuk wanita dengan obesitas bisa  1- 2 kilogram per minggu. Penurunan itu harus dibantu dengan melakukan olahraga secara rutin. Karena olahraga bisa membuat tubuh hanya membuang lemak yang menumpuk.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan menekan diri sendiri terlalu berlebihan dengan berbagai aturan diet. Saat memasuki minggu ke 8 atau 12, berilah tubuh istirahat dari diet selama 7 hari. Tujuannya agar kita tidak merasa tertekan dengan berbagai rangkaian aturan yang diterapkan. Tapi dalam masa istirahat itu tetap menjadikan makanan sehat sebagai pilihan utama. Cara ini bisa membuat mental pelaku diet sedikit relaks sehingga program diet bisa berjalan lebih menyenangkan.

Lisa Sasson, RD., Asisten Profesor Nutrisi dari New York University juga menyarankan agar tidak hanya membuat angka timbangan sebagai tolok ukur berhasil atau tidaknya program diet. Saat berhasil memasuki tahap istirahat tersebut dengan tetap makan sehat, sebenarnya pelaku diet juga sudah berhasil menurunkan trigliserida, tekanan darah, dan persentase lemak dalam tubuh yang merupakan keberhasilan dalam menjalankan hidup sehat.


Jangan Lihat Timbangan, Fokuslah Mengubah Kebiasaan


Jangan terfokus untuk selalu menimbang badan, tetapi lakukan evaluasi terhadap reaksi tubuh dan perasaan Anda sendiri saat mulai melakukan diet dengan mengkonsumsi menu harian yang berbeda. Jelasnya, perubahan dari kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, kemudian beralih ke makanan yang lebih sehat secara rasional akan sangat didukung otak Anda, bahkan itu memang keputusan dia. Tetapi di sisi lain, Anda tidak dapat menutup mata bahwa lidah Anda bersikap menolak dan melakukan protes keras.

Anda tidak dapat mengambil keputusan drastis dengan memotong lidah Anda agar tidak memprovokasi mulut Anda untuk menolak sayuran dan buah-buahan karena kebiasaannya yang lebih akrab dengan gorengan. Anda juga tidak bisa bertindak keras dengan "memplester" mulut Anda agar diam diantara waktu makan karena kebiasaanya "nyemil" apa saja.

Meskipun diet untuk mencapai berat badan ideal yang dilakukan tanpa obat adalah diet yang paling sehat dan paling ideal, tetapi tidak setiap individu bisa dengan mudah untuk melakukannya. Setiap orang akan mengalami tingkat kesulitan yang berbeda, karena memiliki latar belakang budaya, sosial ekonomi dan kondisi fisik yang berbeda.

Secara general diet yang dilakukan oleh Grup DK dengan berpedoman pada pantangan yang disarankan oleh Bunda Suhana pada prinsipnya adalah menyesuaikan diri dengan pola makan sehat. Logikanya, jika badan Anda gemuk, kurus atau sakit bisa dipastikan akibat asupan makanan yang masuk. Penyebab ini sudah ditengarai oleh Hippokrates 2.300 tahun lalu. Ahli fisika dari Yunani kuno, yang juga dikenal sebagai figur medis yang paling terkemuka sepanjang masa itu pernah menyampaikan pendapatnya, bahwa “Our food should be our medicine and our medicine should be our food”. 

Jika makanan yang kita konsumsi bisa menjadi obat bagi tubuh manusia, sebaliknya jika terjadi sesuatu yang tidak beres dalam tubuh kita maka bisa jadi disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi. Kegemukan, sebutan yang sedikit didramatisir untuk kelebihan berat badan bisa menjadi salah satu contoh.

Lalu solusinya ? Sederhana dan logis, kembali ke pola makan dan mengkonsumsi makanan yang benar. Anda tidak bisa membantah bahwa badan Anda yang sekarang terbilang gemuk akibat makanan dan cara mengkonsumsi yang salah. Memang obesitas bisa disebabkan kelainan fungsi organ, tetapi kasus ini sangat jarang. Yang pasti, jika Anda berniat melakukan diet tentu bertujuan mengembalikan berat badan semula.

Dibandingkan dengan puluhan macam diet, tingkat resiko untuk melakukan diet keseimbangan Ala Bunda Anna ini termasuk nol persen untuk semua orang. Bahkan masih lebih mudah dilakukan dibandingkan Food Combining yang diadopsi dari bangsa Esseni di Palestina yang mengikuti ajaran Taurat 2000 tahun silam.

Bandingkan misalnya dengan Diet Dukan, Diet Paleo, Diet Atkins atau Diet 5 : 2 yang mengharuskan seminggu hanya boleh makan selama 5 hari, sisanya puasa full ! Diet ini mungkin saja cocok untuk para petapa. Paling mudah bisa disebut Diet Dukan, asalkan pelaku dietnya mau ribet kemana-mana  membawa kalkulator untuk menghitung nilai protein, karbohidrat, dan kandungan lemak setiap makanan yang akan dikonsumsinya.

Karena itu jika ada member DK yang bergabung dan ingin melakukan diet baru pertama kali, maka harus merasa beruntung secara kebetulan menemukan diet yang paling mudah dan sekaligus sehat. Masalah untuk memilih metode diet sebenarnya bukan didasarkan pertimbangan mana yang terbaik, tetapi metode mana yang paling memungkinkan bisa dilakukan oleh semua orang untuk menghilangkan lemak yang bergelantungan.

Metode diet memang cukup banyak, hasilnya pun bisa sama primanya : berat badan ideal. Meskipun resikonya bisa bermacam-macam tetapi jika bagi pelaku diet sendiri tidak berefek negatif tentunya tidak masalah. Bahkan untuk menghilangkan lemak tanpa diet pun bisa dilakukan, yakni sedot lemak. Biar lebih aman bisa dilakukan di Singapura.

Jika masih ada member yang masih merasa berat dan sulit untuk melakukan diet Ala DK, maka anggapan itu harus diubah. Anda tidak harus menerima pantangan-pantangan tersebut sebagai harga mati, bisa juga Anda mulai berpantang sebanyak 50 persen. Kemudian setelah terbiasa dinaikkan menjadi 60 persen dan seterusnya. Misalnya jika biasanya Anda berlauk tempe dua potong setiap makan siang, apa susahnya mulai mengkonumsi hanya sepotong ?

Hal ini adalah strategi yang bersifat individual untuk berkompromi sesuai kebiasaan masing-masing dengan tujuan utama bisa mencapai hasil yang diinginkan. Karena masing-masing tidak sama, penurunan bobotnya pun juga tidak sama, tetapi asal konsisten berat ideal pada akhirnya bisa dicapai.

Tambahkan motivasi bahwa Anda melakukan diet bukan dengan tujuan utama untuk tampil seksi, tetapi juga untuk menjalani hidup sehat sampai usia lanjut sehingga bisa menghadiri resepsi pernikahan cucu-cucu, bahkan sampai bisa menggendong cicit-cicit Anda. Jangan hanya fokus pada timbangan, tetapi evaluasi secara cermat berapa persen pantangan yang bisa Anda lakukan. Seberapa rutin Anda berolahgara dan seberapa intensif tambahan waktu yang telah Anda lakukan.

Apakah Anda beranggapan jika telah berhasil mencapai berat badan ideal, maka Anda akan bisa kembali dengan bebas mengkonsumsi gulai kambing, nasi goreng atau lainnya yang merupakan makanan favorit Anda dulu ? Tentu tidak ! Pola makan yang telah Anda jalani selama diet akan menjadi pola makan Anda seumur hidup. Memang tidak ada siapa pun yang berhak melarang Anda kembali ke pola makan semula, pasalnya badan Anda sendiri yang akan melar sebagai konsekuensinya.

Karena perubahan pola makan yang Anda lakukan sekarang ini akan menjadi pola makan dan kebiasaan Anda seumur hidup (kalau tidak ingin melar kembali), maka Anda hanya perlu fokus melakukan modifikasi disana-sini dengan cara cerdas, sehingga pola makan sehat tersebut dapat dijalani sampai senyaman-nyamannya. Pada hakekatnya diet adalah soal mengganti kebiasaan yang mau tak mau memerlukan proses, dan proses itu membutuhkan waktu, konsistensi dan kesabaran.

Dengan cara itu diet bisa dijalankan dengan lebih enjoy. Ketika pola makan sehat dan olah raga sudah benar-benar bisa Anda terapkan menjadi kebiasaan sehari-hari, maka tanpa Anda sadari berat badan akan turun dengan sendirinya dan akan berhenti pada angka ideal.

(Diposting untuk Komunitas DK, 19 Maret 2017)